The Alien

Kamis, 21 Agustus 2014

Teknik Tendangan Dalam Beladiri Taekwondo


Dollyo Chagi

Dollyo Chagi merupakan tedangan memutar. pengambilannya hambir sap dengan Ap Chagi namun pengeluaranya berbeda. saat bagian paha diangkat (bagian lutut masih di tekuk) sampai setinggi munkin masih sama dalam gerakan Ap Chagi dan Dollyo Chagi. bedanya sesudah ini, setelah diangkat bagian lutu kebawah di snap kan(di tendangkan) berbarengan dengan putaran di bagian kaki, pinggang dan terakhir kaki yang menjadi poros. agar tendangan yang di keluarkn bisa maksimal. tendangan seperti ini pasti keluar di Pertandingan Kyuriki. jadi pelajari lah.


Ap Chagi

Ap Chagi ialah tendangan kearah depan. Arah Tendangan Ap Chagi yang biasanya disentuhkan ke lawan adalah kaki bawah bagian depan(Ap chuk) dan bagian belakang(Dwit Chuk). Ap chuk dan Dwit Chuk bisa anda lihat di Anggota badan.


Naeryo Chagi


Naeryo Chagi merupakan tendangan cangkul. perkenaannya adalah pada tumit saja atau dari tumik sampai kaki bagian bawah jari-jari. Targetnya adalah badan, bahu dan kepala. Sering juga dipergunakan dalam pertandingan Kyorugi. tendangan ini biasanya digunakan untuk menghalau serangan lawan atau menjatuhkan lawan.


Dwi Chagi


Dwi Chagi merupakan tendangan yang sering di keluarkan dalam pertandingan tingkat menengah ke atas. Tendangan ini biasa dilakukan untuk serangan kedua (second strike) atau juga tendangan balasan (counter attack).


Dikutip dari :http://taekwondojutsu.blogspot.com/search/label/Tendangan

tingkatan sabuk dalam TAEKWONDO


Tiap warna sabuk Taekwondo memiliki arti tersendiri. Menurut sejarahnya, warna-warna ini memiliki tingkat hierarkisnya masing-masing. Berikut adalah arti warna sabuk yang dimaksud :


1. Putih (10 / X)

Lambang kepolosan atau ketidaktahuan. Warna ini disandang Taekwondo-in baru.


2. Kuning Polos (9 / IX)

3. Kuning Strip Hijau (8 / VIII)

Lambang bumi. Sebagai tempat tanaman memasukkan akarnya, pada tingkat ini dasar-dasar teknik dan filosofi Taekwondo mulai ditanamkan.


4. Hijau Polos (7 / VII)

5. Hijau Strip Biru (6 / VI)

Hijau : Lambang tanaman. Pada tahap ini diharapkan kemampuan para Taekwondo-in mulai berkembang.


6. Biru Polos (5 / V)

7. Biru Strip Merah (4 / IV)

Biru : Lambang langit. Langit yang ada di atas merupakan arah tumbuh tanaman, pada tahap ini Taekwondo-in mulai dibentuk untuk lebih mapan dan tangguh.


8. Merah Polos (3 / III)

9. Merah Strip I (2 / II)

10. Merah Strip II (1 / I)

Merah : Lambang api (bahaya). Merupakan tahap untuk meningkatkan kontrol diri para Taekwondo-in, diharapkan Taekwondo-in sudah menguasai ilmunya dengan baik agar mampu menghadapi lawan.


Hitam : Lambang kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in, dapat juga berarti keberanian yangmatang. Taekwondo-in yang sudah mencapai tahap ini bisa dianggap sebagai ahli Taekwondo. aTiap warna sabuk Taekwondo memiliki arti tersendiri. Menurut sejarahnya, warna-warna ini memiliki tingkat hierarkisnya masing-masing. Berikut adalah arti warna sabuk yang dimaksud : 1. Putih (10 / X) Lambang kepolosan atau ketidaktahuan. Warna ini disandang Taekwondo-in baru. 2. Kuning Polos (9 / IX) 3. Kuning Strip Hijau (8 / VIII) Lambang bumi. Sebagai tempat tanaman memasukkan akarnya, pada tingkat ini dasar-dasar teknik dan filosofi Taekwondo mulai ditanamkan. 4. Hijau Polos (7 / VII) 5. Hijau Strip Biru (6 / VI) Hijau : Lambang tanaman. Pada tahap ini diharapkan kemampuan para Taekwondo-in mulai berkembang. 6. Biru Polos (5 / V) 7. Biru Strip Merah (4 / IV) Biru : Lambang langit. Langit yang ada di atas merupakan arah tumbuh tanaman, pada tahap ini Taekwondo-in mulai dibentuk untuk lebih mapan dan tangguh. 8. Merah Polos (3 / III) 9. Merah Strip I (2 / II) 10. Merah Strip II (1 / I) Merah : Lambang api (bahaya). Merupakan tahap untuk meningkatkan kontrol diri para Taekwondo-in, diharapkan Taekwondo-in sudah menguasai ilmunya dengan baik agar mampu menghadapi lawan. Hitam : Lambang kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in, dapat juga berarti keberanian yangmatang. Taekwondo-in yang sudah mencapai tahap ini bisa dianggap sebagai ahli Taekwondo.


sumber :http://taekwondo-center.blogspot.com/2011/08/tingkatan-sabuk-dalam-taekwondo.html

teknik TAEKWONDO

Teknik-teknik dasar pada beladiri Taekwondo menurut Hu-seup Song dan Jong-o Kim (1986:39-61) antara lain: Kuda-kuda atau Seogi yang terdiri dari : Apseogi adalah kuda-kuda dengan posisi berjalan. Kaki depan menahan 70% berat badan. Apkoobi adalah kuda-kuda dengan dengan posisi kedua kaki dibuka kira-kira selebar bahu dengan membentuk sudut 45 derajat. Dwitkoobi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar, berat badan 90% berada pada kaki belakang. Beom Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mirip dengan posisi harimau pada saat hendak melompat. Kaki belakang lurus, ditekuk, kaki depan agak maju, dengan posisi kaki jinjit. Keduanya membentuk sudut 45 derajat. Moa Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kaki rapat, posisi badan tegak lurus. Apjoochoom adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu kearah depan, ditekuk. Pyeonhi Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar kesamping kanan kiri. Posisi ini biasanya menjadi posisi siap melakukan gerakan teknik dasar. Koa Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki disilangkan, mengangkat ujung kaki belakang (jinjit), dengan menekan kedua lutut. Haktari Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mengangkat salah satu kaki dan meletakkannya disamping lutut yang lain. Haktari Ogeum Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi sama dengan kudakuda Haktari Seogi, hanya saja kaki yang lain dibiarkan menggantung. Joochoom Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi membuka kedua kaki lebar kesamping, lutut ditekuk. Pukulan dan Tangkisan atau Makki dan Jireugi yang terdiri dari : Arae Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dari arah depan. Eolgool Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan kearah muka. Montong Bakat Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan dari arah dalam tubuh lalu membuangnya keluar. Montong An Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan dari luar. Geodreo Montong Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan pukulan atau tendangan dari luar. Soonal Arae Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dengan arah tangkisan kearah kaki. Sonnal Montong Makki adalah tangkisan untuk menangkis serangan kearah wajah. Eotkeoreo Eolgool adalah tangkisan yang dilakukan dengan cara menyilangkan kedua tangan kedepan wajah. Jebipoom Mokchigi adalah tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan arah kepala dan memukul kearah leher lawan secara bersamaan. Momtong Jireugi adalah pukulan untuk arah perut. Eolgool Jireugi adalah pukulan kearah muka atau kepala. Joochoom Yeop Jireugi adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi badan kesamping. Tendangan atau Balchagi yang terdiri dari : Yeopchagi adalah tendangan menusuk kesamping. Dwitchagi adalah tendangan dengan arah kaki kebelakang badan berputar 90 derajat. Dollyochagi adalah tendangan melingkar kesamping . Yidan Twieo Apchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara melompat dengan mengangkat salah satu kaki. Yidan Twieo Yeopchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara melompat dengan salah satu kaki ditekuk. Yidan Twieo Dwitchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara memutar tubuh 360 derajat di udara, dengan salah satu kaki, dan menendang dengan kaki yang lain. Modeumbal Twieo Apchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan menendangkan kedua kaki sekaligus. Yidan Twieo Apdollyeo Chagi adalah tendangan yang dilakukan dengan kaki bersamaan. Pada saat di udara salah satu kaki menendang dengan arah tendangan kesamping. Apchagi adalah tendangan kearah depan, dilakukan dengan cara menekuk lutut didepan dada dan melepaskan tungkai bawah kearah perut atau kepala. Apchaoligi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara mengangkat kaki lurus keatas melebihi bahu.


sumber : http://serbabeladiri.blogspot.com/2013/03/teknik-teknik-dasar-beladiri-taekwondo_8695.html

Tentang FILOSOFI TAEKWONDO

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do atau Taekwon-Do) adalah seni bela diri asal Korea yang juga sebagai olahraga nasional Korea. Ini adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang dipertandingkan di Olimpiade.[1]

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

Tiga materi dalam latihan[sunting | sunting sumber]

  • Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

  • Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.

  • Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.

Filosofi sabuk pada Taekwondo[sunting | sunting sumber]

  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1

  • Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.

  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.

  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.

  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.

  • Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.

Istilah dalam Taekwondo[sunting | sunting sumber]

  1. Sabeum = Instruktur

  1. Sabeum Nim = Instruktur Kepala

  1. Seonbae = Senior

  1. Hubae = Junior

  1. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do

  1. Muknyeom = Meditasi

  1. Kihap = Berteriak dari dalam perut

  1. Dobok = Seragam Tae Kwon Do

  1. Ti = Sabuk Latihan

  1. Wen = Kiri

  1. Oreon = Kanan

  1. Sijak = Mulai

  1. Kalryeo = Stop (Sementara)

  1. Keysok = Lanjutkan

  1. Keuman = Selesai

  1. A Nee = Tidak

  1. Yee = Ya

  1. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)

  1. Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)

  1. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)

  1. Kyungrye = Hormat

  1. Chariot = Mempersiapkan Diri

  1. Joon Bi = Istirahat

  1. Agam So = Istirahat dengan Tangan Dibelakang

  1. Nici = Sekian

  1. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat

  1. Menicip = Pengawas Taekwondo

  1. Dobeon = Dua Kali

  1. Sambeon = Tiga Kali

  1. Illjang = Satu

  1. Yeejang = Dua

  1. Samjang = Tiga

  1. Sahjang = Empat

  1. Ohjang = Lima

  1. Yukjang = Enam

  1. Chiljang = Tujuh

  1. Paljang = Delapan

Bagian-bagian tubuh[sunting | sunting sumber]

Bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)[sunting | sunting sumber]

  1. Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)

Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bawah bibir.

  1. Momtong (Bagian Tengah/Badan)

Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.

  1. Are (Bagian Bawah)

Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.

Bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan[sunting | sunting sumber]

  1. Kepala (Eolgol)

  1. Tangan (Son)

  1. Lengan (Pal)

  1. Siku Tangan (Pal Kup)

  1. Punggung Kaki (Bal Deng)

  1. Kaki Bagian Depan (Ap Chuk)

  1. Lutut (Mooreup)

Seogi (kuda-kuda)[sunting | sunting sumber]

Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:

  1. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)

  1. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)

  1. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)

  1. Ap Seogi (Sikap Kuda-Kuda Jalan)

Kuda-kuda Terbuka[sunting | sunting sumber]

  • Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)

  • Jochoom Seogi (Sikap Duduk)

  • Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)

  • Ap Koobi Seogi (Sikap Jalan Panjang)

  • Dwit Koobi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)

  • Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)

Kuda-kuda tertutup[sunting | sunting sumber]

  • Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)

  • Dwi/Ap Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)

Sikap kuda-kuda khusus[sunting | sunting sumber]

  • Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)

  • Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)

Pukulan, sabetan, tusukan, tendangan, dan tangkisan[sunting | sunting sumber]

Pukulan[sunting | sunting sumber]

  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping

  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas

  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait

  • Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran

  • Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)

  • Are Jireugi = Pukulan ke Bawah

  • Oreon Jireugi= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (Ap Chagi)

  • Eolgol Jirugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)

  • Sambion Jireugi = Pukulan Ke Bawah,Perut,Dan Kepala

Sabetan[sunting | sunting sumber]

  • Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan

  • Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan

  • Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah

  • Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas

  • Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan

  • Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran

  • Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut

  • Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan

Tusukan[sunting | sunting sumber]

  • Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak

  • Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar

  • Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata

  • Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata

Tendangan[sunting | sunting sumber]

  • Ap Chagi = Tendangan depan menggunakan kaki depan

  • Dollyo Chagi = Tendangan Menggunakan Punggung Kaki

  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki

  • Dwi Chagi = Tendangan belakang

  • Twieo Ap Chagi = Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat

  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat

  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat

  • Dubal Dangsang Chagi = Tendangan dengan dua target sasaran

  • Goley / Narray Chagi = Tendangan ganda

  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki

  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.

  • Dwi Huryeo Chagi = Tendangan berputar melalui belakang.

  • Deol Chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit

  • Aidan Dollyo Chagi =Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut

Tangkisan[sunting | sunting sumber]

  • Are Maki = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan

  • Eolgol Makki = Tangkisan ke arah kepala

  • Momtong Bakat Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.

  • Momtong An Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.

  • An Makki = Tangkisan dari arah luar.

  • Bina Makko An Makki = Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas

  • An Palmok Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke arah lengan bawah

  • Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam

  • Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar

  • Sonnal Momtong Makki = Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan

  • Batang Son Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan

  • Kawi Makki = Tangkisan menggunting

  • Sonnal Bitureo Makki = Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan

  • Hecho Makki = Tangkisan ganda ke luar

  • Eotgoreo Arae Makki = Tangkisan silang ke arah bawah

  • Wesanteul Makki = Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo

Tentang TAEKWONDO





Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.


Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.

  1. Pada Masa Kuno

    • Asal Mula Taekwondo

      Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat ".

       

    • Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon

      Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.


      Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit - langit kuburan kerajaan Muyong - chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )

       

    • Shilla's 'Hwarang" dan Taekkyon

      Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.


      Gambar di atas adalah patung 2 ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri Kumgang Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.

       

    • Taekkyon dari Koguryo ke Shilla

      Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.

       

  1. Masa Pertengahan

    Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.

     

  1. Masa Modern

    Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.

     

  1. Masa Sekarang

    Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney. 

sumber:  http://www.taekwondo-indonesia.com/profil-taekwondo.php