Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do atau Taekwon-Do) adalah seni bela diri asal Korea yang juga sebagai olahraga nasional Korea. Ini adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang dipertandingkan di Olimpiade.[1]
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo
dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau
"jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah
menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak
seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik
perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai
organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang
dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan
kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan.
Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak
dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang
dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan
menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan.
Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari
pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak
menekankan grappling (pergulatan).
Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan
dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang
imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian
gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat
dan cara pandang bangsa Korea.
Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan
memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan
tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu,
batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti
kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan,
bahkan tusukan jari tangan.
Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan
teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling
mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
Kuning
melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan
kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik
ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
Hijau
melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai
ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru
biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
Biru
melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi
arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita
pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik
ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
Merah
melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi
orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan
tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya
naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari
matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan
atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
Hitam
melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan
diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1
hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
0 komentar:
Posting Komentar