Senin, 29 September 2014
peraturan kyorugi
1. Teknik yang diijinkan
2. Area serangan yang diijinkan
Tindakan yang dilarang yang akan mendapatkan “Kyong-go” ( pengurangan Nilai 0,5 ) :
Tindakan terlarang yang akan mendapatkan “Gam-jeom” ( pengurangan Nilai 1)
Mendapatkan Dua “Kyong-go” akan dihitung sebagai tambahan 1 poin untuk lawan.
kyorugi
Tentang Kyorugi [MIX]
Tae Kwon Do, ilmu beladiri yang berasal dari korea mengutamakan ketahanan, kecepatan, fisik, dan kekuatan mental. perkelahian bebas (sparring) atau di dalam bahasa korea disebut “kyorugi” berasal dari akar kata “Kyoruda” yang berarti adu kekuatan fisik dan mental ( spirit)
Kyorugi saat ini adalah pertarungan antara dua orang Taekwondoin dimana mereka saling serang dan bertahan untuk menjatuhkan lawannya dengan menggunakan teknik-teknik tendangan maupun pukulan yang diajarkan di taekwondo
Dalam melakukan kyorugi maka diperlukan ketahanan fisik, kecepatan aksi-reaksi, fleksibilitas, variasi2 tendangan , serangan-pertahanan dan juga mental yang kuat. jadi singkatnya, kyorugi merupakan manifestasi dari fisik, mental dan juga semua gerakan dasar dari taekwondo
CR : Informasi Kalian
Aturan Dalam Pertandingan Kyorugi :
1. Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada “World Taekwondo Federation Competition Rules” dan akan dijelaskan pada saat technical meeting
2. System pertandingan menggunakan system gugur
3. Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan dinyatakan eksebisi
4. Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau
5. Panitia tidak melayani protes
CR : dunia remaja
Di dalam melakukan kyorugi, maka ada beberapa unsur yang harus dilatih di samping mental (spirit) , adapun unsur-unsir itu adalah:
A. Tehnik Tangan dan Kaki
1. Tehnik tangan
gerakan tangan lebih cepat daripada kaki bila berada dalam jarak dekat, maka teknik tangan perlu dilatih dengan baik.
adapun trehnik tangan bisa dibagi menjadi:
a. Pukulan tangan ke belakang
b. pukulan tangan ke belakang
c. tangkisan
2. Tehnik kaki
banyak sekali tehnik kaki / tendangan dari taekwondo di dalam melakukan kyorugi. untuk memudahkannya dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu:
a. Tendangan dasar (basic kick)
misal : -apchagi (momtong, eugol), yeopchagi, dwichagi.dll
b. Tendangan kombinasi ( combination kick)
1. Tendangan untuk menyerang (Attack Kicks)
misal : idan dolyo chagi (momtong,eugol), idan ap hurigi, dolke chagi, dll
2. tendangan balasan (counter attack)
misal: appal chagi, mat badat, nare chagi, dll
CR : TKDPemKabProv
Pemahaman Dasar Kyorugi
Dalam pertandingan Kyorugi ternyata banyak ketidakpuasan dan protes yang sering berujung tindakan yang kurang terpuji dari atlit, pelatih maupun orang tua atlit, ternyata banyak disebabkan oleh kurangnya pemahaman aturan pertandingan yang menjadi dasar pernilaian.
Untuk itu di bawah ini akan disampaikan dasar-dasar penilaian suatu pertandingan Kyorugi, berdasarkan Peraturan Kompetisi dan Interpretasi WTF, terbaru yang diamandemen tanggal 7 Oktober 2010, Artikel 11 tentang Teknik dan Area yang diijinkan dan Artikel 14 tentang Larangan dan Hukuman.
Dalam pertandingan Kyorugi atlit harus mempergunakan Teknik yang diijinkan dan mengenai Area Nilai yang sah:
1. Teknik yang diijinkan
1.1 Teknik Tangan, melancarkan pukulan dalam jarak yang rapat dan tepat.
1.2 Teknik Kaki, melancarkan tendangan dengan bagian kaki di bawah mata kaki.
2. Area serangan yang diijinkan
2.1 Pelindung badan, menyerang dengan teknik tangan maupun kaki ke area yang terlindung pelindung badan diijinkan, kecuali ke arah tulang belakang.
2.2 Muka dan kepala, termasuk kedua telinga dan belakang kepala, hanya teknik kaki yang diijinkan untuk menyerang area kepala.
Di bawah ini adalah daftar tindakan yang dilarang dalam Kyorugi dibagi 2, terdiri dari :
Tindakan yang dilarang yang akan mendapatkan “Kyong-go” ( pengurangan Nilai 0,5 ) :
1. Melewati garis batas arena pertandingan.
2. Menghindar dan menunda pertandingan.
3. Jatuh atau menjatuhkan diri.
4. Memegang, menahan atau mendorong lawan.
5. Menyerang di bawah pinggang.
6. Menyerang dengan lutut.
7. Menyerang muka/kepala lawan dengan tangan.
8. Sikap yang tidak patut, baik oleh atlit maupun pelatihnya.
9. Mengangkat lutut, untuk menghindari maupun menghambat serangan yang sah.
Tindakan terlarang yang akan mendapatkan “Gam-jeom” ( pengurangan Nilai 1)
1. Menyerang lawan setelah “Kal-yeo” (setelah dihentikan wasit tengah)
2. Menyerang lawan yang telah jatuh.
3. Menjatuhkan lawan dengan memegang atau menahan kaki sedang menyerang ataupun mendorong lawan dengan tangan.
4. Dengan sengaja menyerang muka/kepala lawan dengan tangan.
5. Interupsi jalannya pertandingan oleh peserta maupun pelatihnya.
6. Mengacau dan bersikap tidak terpuji oleh peserta maupun pelatihnya.
7. Mencurangi sistem penilaian elektronik dengan memanipulasi atau menaikkan kepekaan perlengkapan pertandingan.
Mendapatkan Dua “Kyong-go” akan dihitung sebagai tambahan 1 poin untuk lawan.
Bila mendapatkan “Gam-jeom” akan dihitung sebagai tambahan 1 poin untuk lawan.
Lawan akan dinyatakan menang bila mendapat jumlah 4 poin dari “Kyong-go” maupun “Gam-jeom” yang kita lakukan, walaupun saat itu poin kita lebih tinggi.
Untuk itu seharusnya kita berhati-hati agar tidak mendapat “Kyong-go” maupun “Gam-jeom” dari wasit, dengan bertanding yang baik dan sportif dan memahami aturan pertandingan.
Skema Skoring Kyorugi WTF
Tahukah Anda bahwa berdasarkan Peraturan Kompetisi dan Interpretasi WTF, terbaru yang diamandemen tanggal 7 Oktober 2010, Artikel 12, tentang Nilai yang sah, sbb :
1. Area Nilai yang Sah
1.1. Badan : Seluruh area badan yang terlindungi oleh pelindung badan yang berwarna merah maupun biru.
1.2. Kepala : Muka dan seluruh kepala yang memakai pelindung kepala, termasuk kedua telinga dan belakang kepala.
2. Nilai/poin hanya diberikan bila dilakukan dengan teknik yang diijinkan dan dilancarkan dengan tepat dan kuat pada bagian Area Nilai yang sah.
3. Nilai yang sah terbagi atas
3.1. Satu(1) poin untuk serangan yang sah pada pelindung badan.
3.2. Dua(2) poin untuk serangan yang sah pada pelindung badan bila dilakukan dengan teknik tendangan berputar.
3.3. Tiga(3) poin untuk tendangan yang sah di kepala.
3.4. Empat(4) poin untuk tendangan yang sah di kepala bila dilakukan dengan teknik tendangan berputar.
4.Nilai pertandingan, merupakan jumlah poin dari 3 ronde yang dipertandingkan.
5. Bila ada poin yang didapat dari serangan yang terlarang, maka nilai yang terjadi harus dibatalkan
CR : MURTI
Filosofi Poomsae Taeguk
Poomsae
dalam Tae Kwon Do termasuk Poomsae dasar Taeguk diciptakan menurut
prinsip Um Yang mengenai adanya dua energi kekuatan yg saling
bertentangan satu sama lain namun bisa saling melengkapi dan
berdampingan dengan harmoni.
Pal(delapan)
Gwe adalah simbol2 kekuatan dari alam semesta yg merupakan peringkasan
dari 64(8X8) unsur kekuatan lainnya yg saling berinteraksi di dunia
ini.
Selain
melatih Tubuh, poomsae inipun mengandung maksud utk melatih rasa,
pikiran dan mendidik praktisi TKD utk menjadi orang yg baik dan berguna
bagi dunia dan sesama. Untuk itu perlu juga pemahaman mengenai filosofi
timur dan ajaran moral yg terkandung dalam Poomsae
Taeguk Il jang
Mengekspresikan
lambang Keon dari Palgwe yg merepresentasikan Surga dan Cahaya yg
dilambangkan dengan langit. Surga memberikan kita hujan dan matahari
memberikan kita cahaya, keduanya membuat segala segala sesuatunya tumbuh
berkembang didunia ini.
Oleh karenanya Keon adalah permulaan dari semua yg ada di bumi dan merupakan sumber dari penciptaan di semesta ini.
Taeguk Ji Jang
Mengekspresikan
lambang Tae dari Palgwe yg berarti sukacita, ini adalah suatu keadaaan
dimana pikiran teguh dan tabah di dalam namun sikap dijaga tetap lembut
terasa dari luar sehingga memunculkan nilai2 kebaikan dan senyuman.
Karenanya Teknik2 dalam Taeguk Ji Jang harus dilakukan dengan lembut
namun penuh tenaga
Taeguk Sam Jang
Mengekspresikan lambang Ri dari Palgwe yg berarti Api dan Matahari. Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia tahu bagaimana memakai api utk kepentingannya. Nyala api memberikan manusia cahaya, kehangatan, antusiasme dan harapan. Karenanya teknik2 dalam Taeguk Sam Jang harus dilakukan dengan bervariasi dan penuh semangat
Taeguk Sa Jang
Mengekspresikan
lambang Jin dari Palgwe yg berarti halilintar. Halilintar dan kilat
adalah hal yg menakutkan dan menggetarkan. Lambang Jin ini mengajarkan
kita untuk bertindak tenang dan berani walaupun sedang berhadapan dengan
bahaya dan rasa takut, sehingga nantinya langit biru dan matahari yg
bersinar cerah akan muncul kembali. Dalam menghadapi masalah dalam
kehidupan kita Tae Kwon Doin diajarkan utk selalu bersikap tenang dan
berani
Taeguk O Jang
Mengekspresikan
lambang Seon dari Palgwe yg merupakan simbol dari angin. Di dunia ini
ada bermacam jenis angin yg mengerikan seperti angin topan, angin
tornado dan angin badai, namun angin sebenarnya memiliki sifat alami yg
lembut seperti pada saat angin musim semi membelai lembut ranting2
pepohonan.
Angin
melambangkan kerendahan hati. Teknik2 dalam Taeguk O Jang ada yg
dilakukan lembut dan monoton seperti hembusan angin, namun ada saatnya
harus dilakukan dengan kekuatan seperti terjangan angin badai yg dasyat.
Taeguk Yok Jang
Mengekspresikan
lambang Gam yang berarti air. Air adalah zat yg bersifat cair dan tidak
memiliki bentuk, namun air tidak pernah kehilangan sifat alaminya yaitu
air selalu mengalir kebawah. Hal ini memberikan pelajaran bahwa kita
Tae Kwon Doin dapat mengatasi kesulitan dan kesusahan kalau kita berani
terus menghadapinya dengan kepercayaan diri.
Teknik
dalam Taeguk Yok Jang dilakukan mengikuti pola air yang mengalir dan
kadang berputar yg menyambung aliran yg terputus dengan teknik tendangan
putar.
Taeguk Chil Jang
Mengekspresikan
lambang Gan dari Palgwe yg berarti tempat pemberhentian paling tinggi
yg melambangkan gunung. Kita harus berhenti disaat harus berhenti, dan
kita harus bergerak disaat harus bergerak. Berhenti dan bergerak harus
dicocokan dengan waktu untuk mencapai sesuatu dalam hidup ini.
Gunung
tidak pernah bergerak, Tae kwon Doin bisa belajar mengenai stabilitas
dari gunung. Kita tidak boleh beraksi dengan terburu-buru dan sembrono.
Teknik
dalam Chil Jang dilakukan dengan memperhatikan walaupun banyak gerakan
yg harus dilakukan dengan cepat kita harus tetap memperhatikan kapan dan
dimana kita harus berhenti. Karenanya kuda2 beom soegi dimasukan dalam
Taeguk Chil Jang untuk membatasi pergerakan bebas kita.
Taeguk Pal Jang
Mengekspresikan
lambang Gon dari Palgwe. Gon merupakan lambang dari bumi yg merupakan
sumber dari kehidupan. Segala sesuatu tumbuh dan mengambil energi
kehidupan yg tak terbatas dari bumi. Bumi adalah bentuk kekuatan kreatif
surga yg menjadi nyata. Walaupun bumi tidak pernah bersuara, bumi
menyentuh dan menumbuhkan segala sesuatu di sekitarnya. Bumi merupakan
lambang cinta kasih, bumi juga merupakan awal dan akhir.
Taeguk
Pal Jang adalah Poomsae terakhir untuk tingkatan Geup dan merupakan
batu loncatan utk Poomsae berikutnya pada tingkata Dan. Dalam tingkatan
ini, Tae Kwon Doin harus mengulang, mengasah dan mematangkan teknik2
dasar yg telah dipelajari sebelumnya supaya bisa memberikan pemahaman
utk menguasai teknik2 lanjut di tingkatan Dan nantinya.
Untuk
menguasai Poomsae Taeguk dengan benar praktisi Tae Kwon Do harus
memperhatikan ketepatan dalam alur gerak, pandangan mata, perpindahan
berat badan dan harmoni kecepatan pernafasan dengan gerak. Selain itu
seluruh Poomsae inipun harus selalu dilatih dalam latihan formal dan
dirumah tidak hanya saat akan menghadapi ujian kenaikan tingkat saja.
taekwon-do-dp.blogspot.com/p/filosofi-poomsae-taeguk.html
Kamis, 21 Agustus 2014
Teknik Tendangan Dalam Beladiri Taekwondo
Dollyo Chagi
Dollyo Chagi merupakan tedangan memutar. pengambilannya hambir sap dengan Ap Chagi namun pengeluaranya berbeda. saat bagian paha diangkat (bagian lutut masih di tekuk) sampai setinggi munkin masih sama dalam gerakan Ap Chagi dan Dollyo Chagi. bedanya sesudah ini, setelah diangkat bagian lutu kebawah di snap kan(di tendangkan) berbarengan dengan putaran di bagian kaki, pinggang dan terakhir kaki yang menjadi poros. agar tendangan yang di keluarkn bisa maksimal. tendangan seperti ini pasti keluar di Pertandingan Kyuriki. jadi pelajari lah.
Ap Chagi
Ap Chagi ialah tendangan kearah depan. Arah Tendangan Ap Chagi yang biasanya disentuhkan ke lawan adalah kaki bawah bagian depan(Ap chuk) dan bagian belakang(Dwit Chuk). Ap chuk dan Dwit Chuk bisa anda lihat di Anggota badan.
Naeryo Chagi
Naeryo Chagi merupakan tendangan cangkul. perkenaannya adalah pada tumit saja atau dari tumik sampai kaki bagian bawah jari-jari. Targetnya adalah badan, bahu dan kepala. Sering juga dipergunakan dalam pertandingan Kyorugi. tendangan ini biasanya digunakan untuk menghalau serangan lawan atau menjatuhkan lawan.
Dwi Chagi
Dwi Chagi merupakan tendangan yang sering di keluarkan dalam pertandingan tingkat menengah ke atas. Tendangan ini biasa dilakukan untuk serangan kedua (second strike) atau juga tendangan balasan (counter attack).
Dikutip dari :http://taekwondojutsu.blogspot.com/search/label/Tendangan
tingkatan sabuk dalam TAEKWONDO
Tiap warna sabuk Taekwondo memiliki arti tersendiri. Menurut sejarahnya, warna-warna ini memiliki tingkat hierarkisnya masing-masing. Berikut adalah arti warna sabuk yang dimaksud :
1. Putih (10 / X)
Lambang kepolosan atau ketidaktahuan. Warna ini disandang Taekwondo-in baru.
2. Kuning Polos (9 / IX)
3. Kuning Strip Hijau (8 / VIII)
Lambang bumi. Sebagai tempat tanaman memasukkan akarnya, pada tingkat ini dasar-dasar teknik dan filosofi Taekwondo mulai ditanamkan.
4. Hijau Polos (7 / VII)
5. Hijau Strip Biru (6 / VI)
Hijau : Lambang tanaman. Pada tahap ini diharapkan kemampuan para Taekwondo-in mulai berkembang.
6. Biru Polos (5 / V)
7. Biru Strip Merah (4 / IV)
Biru : Lambang langit. Langit yang ada di atas merupakan arah tumbuh tanaman, pada tahap ini Taekwondo-in mulai dibentuk untuk lebih mapan dan tangguh.
8. Merah Polos (3 / III)
9. Merah Strip I (2 / II)
10. Merah Strip II (1 / I)
Merah : Lambang api (bahaya). Merupakan tahap untuk meningkatkan kontrol diri para Taekwondo-in, diharapkan Taekwondo-in sudah menguasai ilmunya dengan baik agar mampu menghadapi lawan.
Hitam : Lambang kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in, dapat juga berarti keberanian yangmatang. Taekwondo-in yang sudah mencapai tahap ini bisa dianggap sebagai ahli Taekwondo. aTiap warna sabuk Taekwondo memiliki arti tersendiri. Menurut sejarahnya, warna-warna ini memiliki tingkat hierarkisnya masing-masing. Berikut adalah arti warna sabuk yang dimaksud : 1. Putih (10 / X) Lambang kepolosan atau ketidaktahuan. Warna ini disandang Taekwondo-in baru. 2. Kuning Polos (9 / IX) 3. Kuning Strip Hijau (8 / VIII) Lambang bumi. Sebagai tempat tanaman memasukkan akarnya, pada tingkat ini dasar-dasar teknik dan filosofi Taekwondo mulai ditanamkan. 4. Hijau Polos (7 / VII) 5. Hijau Strip Biru (6 / VI) Hijau : Lambang tanaman. Pada tahap ini diharapkan kemampuan para Taekwondo-in mulai berkembang. 6. Biru Polos (5 / V) 7. Biru Strip Merah (4 / IV) Biru : Lambang langit. Langit yang ada di atas merupakan arah tumbuh tanaman, pada tahap ini Taekwondo-in mulai dibentuk untuk lebih mapan dan tangguh. 8. Merah Polos (3 / III) 9. Merah Strip I (2 / II) 10. Merah Strip II (1 / I) Merah : Lambang api (bahaya). Merupakan tahap untuk meningkatkan kontrol diri para Taekwondo-in, diharapkan Taekwondo-in sudah menguasai ilmunya dengan baik agar mampu menghadapi lawan. Hitam : Lambang kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in, dapat juga berarti keberanian yangmatang. Taekwondo-in yang sudah mencapai tahap ini bisa dianggap sebagai ahli Taekwondo.
sumber :http://taekwondo-center.blogspot.com/2011/08/tingkatan-sabuk-dalam-taekwondo.html
teknik TAEKWONDO
Teknik-teknik dasar pada beladiri Taekwondo menurut Hu-seup Song dan Jong-o Kim (1986:39-61) antara lain: Kuda-kuda atau Seogi yang terdiri dari : Apseogi adalah kuda-kuda dengan posisi berjalan. Kaki depan menahan 70% berat badan. Apkoobi adalah kuda-kuda dengan dengan posisi kedua kaki dibuka kira-kira selebar bahu dengan membentuk sudut 45 derajat. Dwitkoobi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar, berat badan 90% berada pada kaki belakang. Beom Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mirip dengan posisi harimau pada saat hendak melompat. Kaki belakang lurus, ditekuk, kaki depan agak maju, dengan posisi kaki jinjit. Keduanya membentuk sudut 45 derajat. Moa Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kaki rapat, posisi badan tegak lurus. Apjoochoom adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu kearah depan, ditekuk. Pyeonhi Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka lebar kesamping kanan kiri. Posisi ini biasanya menjadi posisi siap melakukan gerakan teknik dasar. Koa Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi kedua kaki disilangkan, mengangkat ujung kaki belakang (jinjit), dengan menekan kedua lutut. Haktari Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi mengangkat salah satu kaki dan meletakkannya disamping lutut yang lain. Haktari Ogeum Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi sama dengan kudakuda Haktari Seogi, hanya saja kaki yang lain dibiarkan menggantung. Joochoom Seogi adalah kuda-kuda dengan posisi membuka kedua kaki lebar kesamping, lutut ditekuk. Pukulan dan Tangkisan atau Makki dan Jireugi yang terdiri dari : Arae Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dari arah depan. Eolgool Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan kearah muka. Montong Bakat Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan dari arah dalam tubuh lalu membuangnya keluar. Montong An Makki adalah tangkisan untuk menangkis pukulan atau tendangan dari luar. Geodreo Montong Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan pukulan atau tendangan dari luar. Soonal Arae Makki adalah tangkisan untuk menangkis tendangan dengan arah tangkisan kearah kaki. Sonnal Montong Makki adalah tangkisan untuk menangkis serangan kearah wajah. Eotkeoreo Eolgool adalah tangkisan yang dilakukan dengan cara menyilangkan kedua tangan kedepan wajah. Jebipoom Mokchigi adalah tangkisan yang dilakukan untuk menangkis serangan arah kepala dan memukul kearah leher lawan secara bersamaan. Momtong Jireugi adalah pukulan untuk arah perut. Eolgool Jireugi adalah pukulan kearah muka atau kepala. Joochoom Yeop Jireugi adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi badan kesamping. Tendangan atau Balchagi yang terdiri dari : Yeopchagi adalah tendangan menusuk kesamping. Dwitchagi adalah tendangan dengan arah kaki kebelakang badan berputar 90 derajat. Dollyochagi adalah tendangan melingkar kesamping . Yidan Twieo Apchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara melompat dengan mengangkat salah satu kaki. Yidan Twieo Yeopchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara melompat dengan salah satu kaki ditekuk. Yidan Twieo Dwitchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara memutar tubuh 360 derajat di udara, dengan salah satu kaki, dan menendang dengan kaki yang lain. Modeumbal Twieo Apchagi adalah tendangan yang dilakukan dengan menendangkan kedua kaki sekaligus. Yidan Twieo Apdollyeo Chagi adalah tendangan yang dilakukan dengan kaki bersamaan. Pada saat di udara salah satu kaki menendang dengan arah tendangan kesamping. Apchagi adalah tendangan kearah depan, dilakukan dengan cara menekuk lutut didepan dada dan melepaskan tungkai bawah kearah perut atau kepala. Apchaoligi adalah tendangan yang dilakukan dengan cara mengangkat kaki lurus keatas melebihi bahu.
sumber : http://serbabeladiri.blogspot.com/2013/03/teknik-teknik-dasar-beladiri-taekwondo_8695.html
Tentang FILOSOFI TAEKWONDO
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do atau Taekwon-Do) adalah seni bela diri asal Korea yang juga sebagai olahraga nasional Korea. Ini adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang dipertandingkan di Olimpiade.[1]
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Daftar isi
[sembunyikan]
Tiga materi dalam latihan[sunting | sunting sumber]
Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Filosofi sabuk pada Taekwondo[sunting | sunting sumber]
Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Istilah dalam Taekwondo[sunting | sunting sumber]
Sabeum = Instruktur
Sabeum Nim = Instruktur Kepala
Seonbae = Senior
Hubae = Junior
Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
Muknyeom = Meditasi
Kihap = Berteriak dari dalam perut
Dobok = Seragam Tae Kwon Do
Ti = Sabuk Latihan
Wen = Kiri
Oreon = Kanan
Sijak = Mulai
Kalryeo = Stop (Sementara)
Keysok = Lanjutkan
Keuman = Selesai
A Nee = Tidak
Yee = Ya
Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)
Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
Kyungrye = Hormat
Chariot = Mempersiapkan Diri
Joon Bi = Istirahat
Agam So = Istirahat dengan Tangan Dibelakang
Nici = Sekian
Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
Menicip = Pengawas Taekwondo
Dobeon = Dua Kali
Sambeon = Tiga Kali
Illjang = Satu
Yeejang = Dua
Samjang = Tiga
Sahjang = Empat
Ohjang = Lima
Yukjang = Enam
Chiljang = Tujuh
Paljang = Delapan
Bagian-bagian tubuh[sunting | sunting sumber]
Bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)[sunting | sunting sumber]
Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)
Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bawah bibir.
Momtong (Bagian Tengah/Badan)
Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.
Are (Bagian Bawah)
Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.
Bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan[sunting | sunting sumber]
Kepala (Eolgol)
Tangan (Son)
Lengan (Pal)
Siku Tangan (Pal Kup)
Punggung Kaki (Bal Deng)
Kaki Bagian Depan (Ap Chuk)
Lutut (Mooreup)
Seogi (kuda-kuda)[sunting | sunting sumber]
Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:
Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)
Ap Seogi (Sikap Kuda-Kuda Jalan)
Kuda-kuda Terbuka[sunting | sunting sumber]
Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
Jochoom Seogi (Sikap Duduk)
Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
Ap Koobi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
Dwit Koobi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)
Kuda-kuda tertutup[sunting | sunting sumber]
Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
Dwi/Ap Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)
Sikap kuda-kuda khusus[sunting | sunting sumber]
Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)
Pukulan, sabetan, tusukan, tendangan, dan tangkisan[sunting | sunting sumber]
Pukulan[sunting | sunting sumber]
Yeop Jireugi = Pukulan Samping
Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
Are Jireugi = Pukulan ke Bawah
Oreon Jireugi= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (Ap Chagi)
Eolgol Jirugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
Sambion Jireugi = Pukulan Ke Bawah,Perut,Dan Kepala
Sabetan[sunting | sunting sumber]
Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan
Tusukan[sunting | sunting sumber]
Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata
Tendangan[sunting | sunting sumber]
Ap Chagi = Tendangan depan menggunakan kaki depan
Dollyo Chagi = Tendangan Menggunakan Punggung Kaki
Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
Dwi Chagi = Tendangan belakang
Twieo Ap Chagi = Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
Dubal Dangsang Chagi = Tendangan dengan dua target sasaran
Goley / Narray Chagi = Tendangan ganda
Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
Dwi Huryeo Chagi = Tendangan berputar melalui belakang.
Deol Chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
Aidan Dollyo Chagi =Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut
Tangkisan[sunting | sunting sumber]
Are Maki = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
Eolgol Makki = Tangkisan ke arah kepala
Momtong Bakat Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
Momtong An Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
An Makki = Tangkisan dari arah luar.
Bina Makko An Makki = Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas
An Palmok Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke arah lengan bawah
Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar ke dalam
Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke tengah dari dalam ke luar
Sonnal Momtong Makki = Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan
Batang Son Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan
Kawi Makki = Tangkisan menggunting
Sonnal Bitureo Makki = Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan
Hecho Makki = Tangkisan ganda ke luar
Eotgoreo Arae Makki = Tangkisan silang ke arah bawah
Wesanteul Makki = Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar